Kamis, 17 Mei 2012

Filistin by Alfikry Ilmi


Filistin

Otak-atik otak tanpa seni budaya
pentingkan material semata
dalam rutinitas padat jemu kebahagiaan semu.
Telan keluh gelisah basah bersama tanah.

Membawa nabi-nabi sebagai pembelaan
atas kesalahan yang berubah pembenaran.
Maka bakarlah ijazah sarjanamu yang masih muda
bersama pikiran yang tak kunjung beranjak dewasa.

Filsafat pun kau hujat dalam anggapan sesat
sementara cogito ergo sum kau duplikat tanpa alamat.

Terjebak dalam kedominanan
tanpa keberanian tentukan pilihan.
Konfromitas tanpa batas.
Kehilangan identitas.

Alergi kritikan
caci maki penuh hinaan.
Halalkan segala sumpah serapah
muntahkan bagai sampah.

Padamu filistin
aku berduka
untuk hidupmu yang mati sia-sia.

Alfikry Ilmi
Padang, 24 November 2010

*Filistin adalah orang yang sibuk dengan pencarian material semata dan tidak peduli dengan pencapaian
intelektual dan seni/budaya.
Kecuali hal tersebut menyangkut kepentingannya.

*Cogito ergo sum: saya berpikir maka saya ada.
Adalah sebuah kutipan dari Descrates, seorang filsuf dari Prancis.

0 komentar:

Posting Komentar